Sabtu, 14 Januari 2012

Sekedar share, tidak maksud untuk menyinggung.

"Nur, Bang Ipal mau nikah, Om Mud pusing tujuh keliling."
"kenapa, Mak?" "anak mau nikah kok pusing, kan Bang Ipal udah kerja, di bank lagi."
"apa nggak pusing, anak baru kerja setahun, ni mau nikah, calonnya minta 30 mayam."
diam sejenak, atur napas, jernihkan pikiran. 
****

"kak, Ami galau ni."
"apa galau-galau, nggak ada kerja."
'bukan gitu, kak. masa' si Akbar gitu-gitu udah punya pacar, ceweknya lagi yang nembak."
"jadi kamu mau gitu juga?"
"ami mau jugak lah punya pacar."
-_________- "baru juga masuk kuliah, kasih nampak dulu hasil kuliah bagus."
"kan anak muda." "di kampus Ami ada cewek cantik, tapi kan, kak, anak L**********, mahal kali maharnya. itulah yang Ami pikirin."
****

begitulah segelincir percakapan mengenai mahalnya mahar gadis sekarang. bingung. berkali-kali aku coba cari apa alasan dari tingginya mahar untuk menikahi seorang gadis. apa karena anak orang kaya? keturunan bangsawan? atau cantiknya aduhai sekali? udah berapa kali dapat kejadian kayak gitu. tapi (maaf ni ya) waktu liat si gadis kok nggak secantik yang aku pikirin ya? juga bukan dari keluarga kaya raya, dan buat kejadian si Bang Ipal ini, calonnya memang adalah (maaf) keturunan bangsawan. nah, timbul pertanyaan setelah itu, apakah mahar seorang gadis bangsawan itu segitu mahalnya? kalau gitu susah dong ya kalau mau 'perli' atau naksir seorang gadis bangsawan dengan embel-embel di namanya? pelik sekali. mau nikah aja kok malah menyusahkan.
kembali ke gadis yang maharnya setinggi langit (kayak mahar anak presiden), kasian ya kalau keburu jatuh cinta sama gadis, mesti putar otak buat nyari mahar segitu mahal. kalau buat orang kaya yang nggak tau lagi bawa uang kemana ya itu urusan mudah, nah kalau buat orang kere, gimana? hehehe

coba deh kalkulasi, harga emas murni sekarang satu mayamnya berkisar kurang lebih 1,7 juta, kalikan 30, hasilnya Rp 51.000.000,- belum lagi hantarannya yang bisa 16 talam bahkan lebih, itung aja sendiri berapa banyak keluar uang si laki-laki. kasian kasian kasian. nasib mu lah, nak. >__<
kalau anak orang kaya raya, itu mah gampang, kalau  nggak?? mau ngais duit dimana??

aku pernah baca dan dengar hadist yang seingatku mengatakan bahwa menikah itu bukan untuk menyusahkan. apalagi sampai menyusahkan pihak laki-laki yang berniat menikah. Islam sendiri memudahkan sebuah pernikahan yang didasari dari sebuah niat yang sangat mulia, bahwa nikahilah perempuan dengan mahar yang sewajarnya, bahkan mahar itu sendiri bisa berupa  barang paling berharga satu-satunya yang dipunya oleh sang laki-laki, meskipun itulah hanyalah sebuah cincin usang. bahkan telah disebutkan dalam hadist (aku lupa hadistnya), bahwa sebaik-baiknya dan semulia-mulianya perempuan adalah perempuan yang memudahkan laki-laki dengan mahar yang kecil.

kalau sekarang, dari yang aku lihat adalah, derajat yang paling tinggi adalah perempuan dengan mahar yang tinggi. tidak jarang banyak laki-laki yang menunda pernikahan hanya untuk memenuhi permintaan mengerikan itu. dan pernah aku berdiskusi dengan beberapa kerabat, karena sebab itu juga banyak yang mengambil 'jalan pintas'. hamil di luar nikah misalnya, atau nikah di bawah tangan (nikah siri), biar nggak susah bayar mahar setinggi itu dan nggak susah bawa hantaran yang isinya berjuta-juta. 

yaah, begitulah fenomena yang terjadi di jaman sekarang ini.
susah untuk dijabarkan dan dilogikakan dengan akal sehat.